Tahapan Pertumbuhan Ekonomi, Menurut Walt Whitman Rostow

Walt Whitman Rostow
Teori Perkembangan Ekonomi Menurut Walt Whitman Rostow

Tahapan Pertumbuhan Ekonomi, Menurut Walt Whitman Rostow

Ekonomi, Walt Whitman Rostow ialah seorang ahli dalam bidang ekonomi dan juga seorang politisi yang mengutarakan teori perubahan pertumbuhan suatu negara.

Saat membuat teori pertumbuhan ekonomi ini, Rostow menggunakan pendekatan sejarah, di mana sebuah negara berasal tradisional sampai pada akhirnya menjadi sebuah negara maju ( daya konsumsi tinggi ).

Walt Whitman Rostow
Tahapan Pertumbuhan Ekonomi, Menurut Walt Whitman Rostow

Berdasarkan catatan di Arsip DPR , Rostow meningkatkan teori perkembangan sebuah negara dari sisi pandang ekonomi, persisnya pada tengah 1950-an. Lantas, dia membagi pandangannya itu ke publik lewat buku “The Stages of Economic Growth: a non communist manifesto (1960)”.

Dari sisi pandang ekonomi, negara dibagi jadi negara maju dan berkembang. Namun, posisi sebuah negara dari yang tradisional sampai jadi negara maju yang miliki daya konsumsi tinggi membutuhkan tahapan.

Teori Perkembangan Ekonomi Negara, Walt Whitman Rostow

Sama seperti yang diutarakan Revita Yuni dan teman-teman dalam “Sinergi Indonesia Menuju Negara Maju” (Prosiding Webinar Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan, halaman 38), Rostow menurut pendekatan sejarah membuat teori perkembangan negara, khususnya di bagian ekonominya.

Merilis catatan Eko Titis Prasongko dan Rudi Hendrawansyah dalam Geografi (2009:124), perkembangan itu terbagi atas lima tahapan.

Salah satunya masyarakat tradisional, prakondisi lepas landas, lepas landas, tahapan gerak menuju kedewasaan, dan tahapan konsumsi tinggi.

Berikut keterangan ke-5 tahapan pertumbuhan ekonomi itu:

5 tahapan pertumbuhan ekonomi
Teori 5 tahapan pertumbuhan ekonomi Menurut Walt Whitman Rostow

1. Masyarakat Tradisional

Pada tahapan ini, sebuah negara diklaim belum produktif, relatif primitif, dan masih menjunjung tinggi pemikiran tidak logis yang di turunkan leluhurnya.

Disebelah ekonomi, warga di tahapan ini belum memprioritaskan pasar, pengetahuan dan teknologi belum mencukupi, apabila ada produksi jumlahnya masih kecil (terbatas).

Disamping itu, masyarakat tradisional lebih memercayakan aktivitas ekonomi dari mata pencarian di sektor pertanian.

Hal kehidupan sosialnya, mereka masih dekat dengan sesamanya, dilihat melalui ormas yang umumnya tercipta.

2. Prakondisi Lepas Landas

Sesudah masyarakat tradisional, ada tahapan ke-2 berupa “saat sebelum terjadinya lepas landas”. Maknanya, negara pada keadaan ini sedang jalan ke arah sebuah transisi. Perihal bidangnya, bisa berbentuk ekonomi, kehidupan sosial, sampai politiknya.

Ada dua kategorisasi di tingkatan “prakondisi lepas landas” ini, yaitu (1) negara yang mengalami transisi dari tradisional ke modern dan (2) negara yang langsung jadi masyarakat modern tanpa mengganti yang sifatnya tradisional.

Pada keadaan pertama, tingkatan memiliki arti negara dan penduduknya bersama memperoleh transisi ke modern (terjadidi Eropa, Asia, Afrika, dan Amerika).

Dan yang ke-2 , keadaan negara beralih menjadi modern namun tetap ada masyarakat tradisional didalamnya (umumnya terjadi saat ada imigran yang dari negara maju).

3. Lepas Landas

Tingkatan ini mendefinisikan sebuah negara melakukan beragam hal yang produktif sampai menunjukkan ada kemajuan di bidang ekonominya juga. Pertanda kemajuan ini diidentikkan dari beberapa point berikut ini:

  • Diberlakukannya peningkatan penanaman modal produktif, dari 5 % atau mungkin kurang menjadi 10 %.
  • Mulai dari 1 ataupun lebih bidang industri menunjukkan ada kelajuan pertumbuhan yang tinggi.
  • Telah mengenali rangka dasar politik, sosial, dan institusional—yang membentuk peluasan di bidang modern.
  • Ada kekuatan ekonomi yang memiliki sifat eksternalitas, hingga kemajuan negara terus akan terjadi.

4. Tahapan Gerak Ke arah Kedewasaan

Saat sebelum menjadi negara maju, kemajuan negara harus melalui tahapan “gerak ke arah kedewasaan”. Di tahapan ini, kegiatan ekonomi sebuah negara mulai teratur perkembangannya dan telah menggunakan teknologi yang modern.

Tidak cuma sekedar melakukan ekonomi modern dan tinggalkan yang lama, tetapi tahapan ini diikuti karena ada aktivitas produksi dalam negeri (tidak cuma mengambil barang import). Aktivitas ini juga pada akhirnya ikut dalam mengembangkan negara.

Dalam angka misalkan, tahapan ini menginvestasikan dimulai dari 10 sampai 20 % penghasilan nasionalnya. Hal itu mengisyaratkan perubahan ekonomi negara yang bertambah dari sebelumnya, terutamanya di bagian industri.

5. Tahapan Konsumsi Tinggi

Lewat tahapan yang paling akhir ini, perubahan negara diikuti adanya keadaan berkaitan “daya membeli masyarakat” yang sanggup mencapai atau menutup semua keperluan selain keperluan pokoknya (relatif tinggi , yaitu kebutuhan sekunder dan tersiernya).

Bukan itu saja, pada tahapan ini masyarakat juga mempunyai tingkat konsumi energy yang tinggi. Umumnya, negara maju sudah sampai tahapan ini, misalkan beberapa negara Eropa Barat, Amerika Utara, dan Jepang.

Semua negara itu sama-sama miliki angka pendapatan masyarakat yang tinggi, disokong ekonomi modern dengan beragam teknologi. Hingga, tingkat konsumsi penduduknya turut naik, lebih dari sekedar konsumsi kebutuhan primer, tetapi kebutuhan sampingannya.