Mengenal Teknologi Big Data, Fungsi dan Jenisnya

Mengenal Teknologi Big Data, Fungsi dan Jenisnya
Mengenal Teknologi Big Data, Fungsi dan Jenisnya

Mengenal Teknologi Big Data, Fungsi dan Jenisnya

Teknologi big data sering digunakan oleh perusahaan besar dengan cara investasi agar seluruh data tersimpan di dalamnya. Perusahaan yang besar tentu memiliki data dan informasi lebih besar sehingga membutuhkan tempat penyimpanan berupa big data. Lantas, apa yang dimaksud big data? Berikut penjelasan singkat terkait big data, fungsi dan jenisnya.

Apa itu Teknologi Big Data?

Big data adalah kumpulan dari seluruh data dengan volume atau ukuran besar. Isinya terdiri dari data yang terstruktur, semi terstruktur dan tidak terstruktur. Data yang tersimpan ini akan berkembang seiring berjalannya waktu.

Teknologi ini paling banyak digunakan oleh perusahaan besar untuk penyimpanan datanya. Bayangkan saja jumlah big data terus meningkat dalam hitungan menit sehingga untuk menganalisisnya menjadi sebuah tantangan. Demi memudahkan analisis setiap data maka dikembangkan big data dengan berbagai komponen pentingnya.

Teknologi Big Data
Teknologi Big Data

Sebelumnya big data lahir dari sistem database terdahulu yang kemudian dikembangkan menjadi lebih besar dan canggih untuk penyimpanan data. Volume big data lebih besar dibandingkan database umumnya. Alhasil banyak perusahaan beralih menggunakan big data.

Pengelolaan milyaran data tersebut tentu harus ditangani oleh spesialis big data itu sendiri. Jadi, masing-masing perusahaan memiliki spesialis di bidang tersebut. Data yang tersimpan dengan keamanan tinggi dan hanya bisa diakses oleh spesialisnya saja.

Spesialis big data memiliki kemampuan untuk menerjemahkan algoritma komputer dalam kode prototipe serta mengembangkan proses teknis guna meningkatkan aksesibilitas data. Tugas lain dari spesialis big data ialah merancang sistem yang mampu menangani volume big data.

Karakteristik Big Data

Karakteristik Big Data
Karakteristik Big Data

Big data memiliki karakteristik atau dikenal dengan Three V, yakni:

1. Volume

Seperti yang diketahui bahwa kata big di sini memiliki arti besar. Oleh karena itu nama big data tentu memiliki ruangan yang besar sebagai tempat penyimpanan berbagai data. Data yang termasuk dalam big data tergantung dari volume datanya. Jadi, volume termasuk dalam karakteristik atau aspek yang harus dipertimbangkan dalam menangani big data.

2. Velocity

Sementara velocity merupakan kecepatan data yang dapat dihasilkan untuk diproses dan dianalisis sehingga memenuhi suatu kebutuhan. Pengumpulan data harus berlangsung lebih cepat sehingga kecepatan transfernya juga sangat berpengaruh, apalagi dalam proses pengiriman data. Big data teknologi yang memiliki kecepatan tinggi akan diterima dan digunakan secara real time.

3. Variety

Variety yang dimaksud adalah keragaman jenis data dalam teknologi big data. Tipe data tradisional biasanya lebih terstruktur, tapi selama perkembangan big data ada banyak data yang lahir tidak terstruktur dan semi testruktur. Contohnya adalah video, audio dan text yang harus melewati proses tambahan untuk mengetahui arti datanya.

Ketiga karakteristik tersebut wajib dimiliki oleh big data. Apabila salah satunya tidak terpenuhi maka kumpulan data tersebut tidak dapat dinyatakan sebagai big data.

Ada pula karakteristik tambahan dari big data, yakni:

1. Value

Seperti yang diketahui bahwa value adalah nilai atau makna. Data dapat dikatakan bernilai atau bermakna apabila hasil dari prosesnya memberikan pengaruh terhadap pengambilan keputusan terbaik. Biasanya penerapan teknologi big data dengan karakteristik value ini sangat dibutuhkan dalam dunia bisnis.

2. Veracity

Sementara untuk veracity di sini lebih mengacu pada tingkat akurasi yang diperoleh saat pengumpulan data dan keakuratan datanya. Data yang diperoleh dengan tingkat keakuratan tinggi akan dibutuhkan dalam proses pengambilan keputusan yang lebih maksimal dan terbaik pastinya. Oleh karena itu dibutuhkan spesialis big data analisis untuk penentuan tingkat akurasi.

Fungsi Big Data

Teknologi big data sudah dikenal sekitar tahun 2000-an, tapi belum begitu populer seperti saat ini. Sejauh ini big data sudah dikenal luas sehingga pengguna big data Indonesia pun berasal dari berbagai kalangan terutama pebisnis. Hal itu dikarenakan oleh fungsi dari big data itu sendiri, yakni:

  1. Big data bisa digunakan sebagai alat untuk memprediksi atau menganalisis penyebab suatu masalah yang terjadi pada sistem. Pemanfaatan dari big data ini dapat meminimalisir terjadinya kegagalan. Selain itu hasil analisis nantinya dapat dimanfaatkan untuk ditampilkan secara langsung.
  2. Big data dapat digunakan sebagai referensi dalam mengembangkan sebuah produk. Informasi yang dibutuhkan nantinya disimpan dalam big data. Hasil analisisnya dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan untuk mengembangkan bisnis.
  3. Big data akan mengurangi waktu dan biaya yang dihabiskan oleh penggunanya. Penyimpanan banyak data tentu butuh pengelola yang handal sehingga seluruh data aman. Apalagi komponen teknologi big data sangat lengkap sehingga proses mengirim dan menerima data dapat berlangsung lebih cepat.

Jenis Big Data

Jenis Big Data
Jenis Big Data

Big data terdiri dari beberapa jenis, yakni:

Data Terstruktur

Data terstruktur biasanya merujuk pada data yang telah lebih dulu tersimpan berurutan. Umumnya data seperti ini disusun pada excel maupun spreadsheet. Jenis data ini mudah diakses dan dianalisis karena berasal dari berbagai database serta algoritma mesin pencari yang sederhana. Selain itu data terstruktur juga dapat berasal dari data statistik yang ditangkap oleh aplikasi, server atau platform.

Cakupan data terstruktur antara lain adalah aktivitas internet atau komputer. Misalnya jumlah klik pada sebuah tautan internet atau kunjungan ke situs ecommerce dan lain sebagainya. Data terstruktur juga termasuk data penjualan, data pelanggan dan data diri karyawan yang dilampirkan secara terstruktur.

Data Tidak Terstruktur

Data yang tidak terstruktur adalah data tanpa format. Alhasil data ini tidak mudah dibaca dan dianalisa. Oleh karena itu data seperti ini memiliki volume atau ukuran yang lebih besar. Pengolahan datanya juga membutuhkan big data tools yang lengkap.

Data yang tidak terstruktur seperti ini biasanya berasal dari sumber dengan kombinasi file sederhana seperti gambar, teks, video dan lainnya. Jumlah like, komentar dan pengikut media sosial Anda juga termasuk dalam jenis data yang tidak terstruktur.

Contoh lain dari data yang tidak terstruktur biasanya dihasilkan oleh mesin citra satelit, data radar yang ditangkap dari berbagai aspek teknologi dan data ilmiah berbagai eksperimen.

Data Semi Terstruktur

Data ini merupakan garis tengah antara data terstruktur dan tidak terstruktur. Hal ini disebabkan oleh sebagian besar data semi terstruktur yang tampak tidak terstruktur. Jenis ini tidak dapat diklasifikasikan tapi informasi yang dikandungnya sangat penting.

Contoh dari data semi terstruktur adalah dokumen NoSQL dengan kata kunci yang bisa digunakan untuk mengolah dokumen dengan lebih mudah. File yang dapat masuk dalam jenis data ini antara lain adalah CSV, xml dan json.

Setelah melihat pengertian big data, maka tidak heran apabila jenis dan klasifikasinya wajib digunakan dalam dunia bisnis. Database big data sangat menguntungkan pebisnis dalam mengelola data dan mengembangkannya.

Itulah beberapa penjelasan singkat seputar teknologi big data yang banyak digunakan.